Jumat, 24 Mei 2013

KU TAU KAU MILIKKU


KU TAU KAU MILIKKU


Malam kini berganti pagi ...
Pagi yang cerah untuk aku memandang wajahmu..
Kau yang dulu pernah mengisi hatiku..
Meski tak sepenuhnya...
Kini kau kembali...
Kembali dengan cinta itu lagi..
Entah aku tak tau ini permainan mu atau nyata dari hatimu....

Selamat pagi kota .... selamat pagi orang orang yang aku sayang.. selamat pagi untuk kamu yang disana.. nyenyak kah tidurmu semalam ?? aku disini tersenyum karena aku tau kau telah kembali mengisi hari hariku seperti dulu...
Dengan cepat aku meraih Hp yang ada di atas meja rias kamarku. Saat aku tau ada pesan singkat dari yaa pujaan hatiku. Aku segera membuka pesan singkat itu, dengan senyuman manis pagiku. Saat aku membacanya senyumku pun semakin lebar. Bagai mimpi dipagi hari semua ini. Saat ini pun aku tetap tak pecaya, kau yang dulu pergi dan hanya memberiku Harapan –harapan palsumu kini kembali padaku. Tapi aku harus hati-hati entah ini permainan mu atau bukan , tapi aku berharap ini nyata bukan permainan mu semata. Dengan cepat aku membalas pesan mu. Ku lihat jam dinding di kamarku yang sudah menunjukan pukul 06.30. Aku segera mengambil tas ku dan berangkat sekolah. Meski aku tak satu sekolah dengannya tapi aku berharap akan bertemu dengan nya.
Seperti biasa jalanan ramai dengan kendaraan siswa ataupun orang berangkat ke tempat kerja. Oh iyaa kenalkan aku Fika, Fika dengan semua kegembiaraanku. Aku kini bersekolah di salah satu SMA Negeri di Kotaku. Kehidupan ku penuh dengan keharuan kebahagian dan kejutan dari Tuhan. Aku yang kini dalam kesendirian tiba-tiba kembali menemukan seseorang yang dulu mengisi hatiku. Namanya Jeki. Teman sekelas ku waktu aku duduk di bangku SMP. Memang sekarang kita sudah tidak satu sekolah seperti dulu tapi aku yakin dia ada disetiap aku mengingatnya bahkan saat aku butuhkan kehadirannya. Dia kembali lagi, kembali setelah pergi dengan sahabat ku. Dan kini aku berdoa dia akan jadi milikku. Mungkin untuk seutuhnya.
Sekolah pukul 07.00 tepatnya waktu jam kosong. Kelasku seperti biasa berisik penuh keramaian. Tapi itu wajar di

setiap sekolah. Aku melihat Hp yang ada disaku seragamku. Tapi pesan darinya tak kunjung datang. Berkali-kali aku melihat, berharap dia akan memberiku pesan. Aku hanya berfikir dia mungkin sedang pelajaran atau mungkin tidak membawa Hpnya kesekolah. Sampai tiba pergantian jam mata pelajaran, aku tetap bolak-balik melihat pesan darinya. Tapi tetap saja tidak ada.
Tapat pukul 13.30 bel pulang pun berbunyi. Aku segera merapikan barang-barangku. Sebelum keluar dari kelas aku melihat lagi Hp ku. Tapi tetap saja tidak ada pesan darinya.
“ kemana Jeki ?? gak biasanya dia menghilang gini “ ucapku bingung
“ dorr hayo Fika mikir Cemeng ya ??? “ ucap tenmanku mengaggetkan ku
“ tau nih orang jelek dari tadi pagi gak ada kabar, sms Cuma bangunin doang ... “ ucapku kesal
“ yah... jelek jelek gitu kamu sayang kan haha “ ejek temanku yang juga satu bangku denganku.
“ apaa apa ?? gak salah denger ?? sayang ? aku sayang dia ?? gak deeh !! “ ucapku sok gengsi.
“ gak sayang beneran, tapi buktinya orangnya gak sms, kamu bingung kayak orang linglung gitu.. ngaku deh gausah gengsi haha gengsi mu sewu haha “ ucap temanku mengejek.
Aku hanya senyum cengengesan. Tiba-tiba Hpku bergetar. Ku lihat layar Hpku dan te bak siapa yang mengirim SMS ya.. Jeki yang mengirim SMS itu.

From : Cemengs :*
Siang.. Nduds  udah pulang sekolah belum ??

                                                                                                                          
Aku tersenyum membaca SMS itu. Dengan cepat aku membalas pesan itu. Tapi belum aku mengetik kata, Rena merebut Hp ku dan membaca pesan dari Jeki dengan keras.
“ hey... apa-apa’an kamu sih “ ucapku dengan mencoba merebut kembali Hp ku
“ biarin wekks :p ... aku bales ya SMSnya... Iya Cemengs sayang , aku belum pulang soale masih nunggu sms dari kamu ini haha “ ucap Rena mengejek.
“ jangan dong plissssssssssss “ ucapku memohon

Hari Sabtu malam, Rumahku pukul 19.00
Aku menunggu di depan rumahku duduk termenung berharap Jeki cepat datang kerumahku Satnight bersama ku. Hampir setengah jam aku menunggu. Tapi dia juga tak kunjung datang, aku membolak-balikan Hpku berharap dia akan SMS.
“ nih anak LAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAMMMMMAAAAAAAAA banget “ ucapku mengeluh.
Tak lama Hpku bergetar. Ku lihat layar Hpku,
“ Jeki “ ucapku serentak saat aku tau ada SMS dari Jeki.

From : cemengs :*
Fika :* aku ini otw maaf yaa 
                                                                                                                               

Aku tersentak kaget saat membaca pesan itu. Bagaimana bisa setengah jam sudah aku menunggu dia tapi dia baru saja berangkat. Ini bagaikan permainan. Permainan seseorang yang aku cinta.
15 menit kemudian dia datang. Dia datang dengan membawa senyuman, ya hanya senyuman. Tak apa bagiku dia tetap hadir di sampingku menemaniku malam ini.
“ tak merasa hari ini kamu punya salah sama aku ?? “ ucapku saat dia duduk disampingku.
“ hehe emang aku salah apa ?? “ jawabnya dengan cengar-cengir gak jelas 
“ ya aku bakalan tau kalau kamu gak bakal sadar sama salah kamu “
“ maaf ya “
Aku hanya mengangguk mendengar kata maaf nya. Dia tersenyum, menggenggam tanganku. Kami bercanda cukup lama sampai jam menunjukan pukul 09.30 malam. Jeki berpamitan pulang.
“ aku pulang dulu “ ucapnya sembari keluar rumahku. Aku tersenyum menatapnya keluar dari pintu rumahku. Aku menunggu dia berbalik menatapku.
1 2 3 4 balik badan dong.....  ucapku dalam hati berharap Jeki akan membalikan badan dan menatapku lagi. Tapi dia malah mengambil helm nya dan pergi meninggalkan ku dengan montornya.
“ gak asyik banget gak romantis pula “ ucapku sembari memasuki kamarku.
Minggu pagi minggu buat olahraga. Aku bergegas memakai sepatu joggingku. Ku lihat layar Hp ku berharap Jeki akan mengucapkan selamat pagi buatku.
“ ke Indomaret yuk “ ucap ku kepada temanku saat menikmati jogging pagiku.
“ ngapain “ jawabnya bingung. Aku tersenyum.
“ biar ada yang ucapin selamat pagi “ ucapku cengingisan.
“ aduh parah ini anak, oh iya belum diucapin selamat pagi sama Jeki ya haha “ ucapnya tertwa terbahak-bahak.
“ hehe “
“ aku ucapin deh ini GRATIS kalo kita ke Indomaret kan harus bayar buat beli sesuatu yakan “
“ ih males “
“ Selamat pagi Nyonya ku sayang “
“ ih alay kamu “
Kami tertawa terbahak-bahak. Lumayan lah buat menghilangkan jenuh gara-gara gak di sms sama Jeki. Pukul 11.00 siang aku pulang. Dan aku kembali
mengecek Hp ku. Kecewa melanda ku. Tetap Jeki belum mengirimkan info padaku. Aku memendam kecewa. Aku mandi dan tak bisa move on dari tempat tidurku. Aku tertidur sampai sore. Saat aku terbangun dari tidurku aku mengecek lagi Hp ku tapi Jeki tidak juga SMS aku. Ya aku harus menahan Kecewa, belajar untuk Dewasa posthink. Malam pun tiba. Hp ku berdering ku lihat layar Hpku ternyata pesan dari Operator.
“ SIALLLLL KENAPA KAMU GAK SMS AKU SIH ?? “ ucapku kesal. Aku membanting Hpku di kasur dan meninggalkannya begitu saja.
“ mungkin dia gak akan sms aku... intinya AKU DI LUPAKAN mungkin dia udah punya pacar atau lagi sama cewek lain. “ pikirku yang mulai mengada-ada.
Aku beranjak Tidur lagi. Aku capek menunggu pesan dari Jeki. Aku tertidur sampai pagi menyapa. Mama mengetuk pintu kamarku. Aku terbangun membukanya. Aneh pikirku ini masih jam berapa ?? aku melihat jam dinding di kamarku menujukan pukul 06.00
“ iya mah “ ucapku sembari membuka pintu kamarku.
“ di cari Jeki. Katanya mau berangkat sekolah bareng ?? “ ucap mama lalu meninggalkan ku. Apa ?? Jeki ?? aku tersentak kaget.. bukanya dia kemarin tak memberi kabar padaku kenapa hari ini dia menjemputku ?? aneh kan.
“ Fika cepet mandi di tunggu Jeki “ teriak mama ku. Aku kaget tanpa menjawabnya aku langsung berangkat mandi. Buru-buru memakai seragam dengan Jilbabku. Aku turun ke Ruang tamu menemui Jeki yang sedang asyik menungguku dengan bermain Hp.
“ udah siap ?? “ tanya Jeki yang saat itu menyadari aku telah ada disampingnya. Aku mengangguk. Kami pun berangkat sekolah bersama.
“ boleh tanya gak ?? “ aku membuka pertanyaan kala sepanjang perjalanan kami hanya membisu. Jeki pun mengangguk.
“ kemarin sibuk ya ?? sampai-sampai kamu tak memberiku kabar “  ucapku dengan perasaan kecewa bila mengingat kejadian itu.
“ oh gak ada apa-apa “ jawabnya singkat. Aku terdiam kembali. Sampai akhirnya aku sampai disekolahku. Aku turun dari montor Jeki dan berjalan meninggalkan dirinya tanpa berkata apa-apa.
“ FIKA “ teriaknya memanggilku. Aku berbalik badan melihat Jeki.
“ apa “ tanyaku sinis.
“ nanti aku jemput “ ucapnya singkat.
 “ terserah kamu aja “ ucapku kembali sinis.
Ku lihat Jeki tersenyum meninggalkan ku. Aku kembali berjalan menuju sekolahku.
Jam masuk telah berbunyi. Ku lewati pelajaranku dengan menjenuhkan. Tanpa SMS dari Jeki.
Sial ngapain aku mikirin orang yang gak pernah mikirin aku dan itu SUDAH JELAS ih jadi gak fokus pelajaran kan kalo kayak gini udah Fika jangan Mikirin Jeki dia gak bakal mikirin kamu dan gak akan pernah.  Aku hanya bisa menyenangkan hatiku dengan berucap dalam hati. Sampai jam pulang pun tiba. Aku menunggu Jeki datang menjemputku.
Jeki jelasin ke aku kenapa kamu gak peka sama hatiku ?? Bisa jelasin ke aku gak? Kenapa teori "Cinta datang karena terbiasa" terjadi di hati aku tapi dihatimu enggak? Bisa jelasin ke aku gak? Kenapa kita masih saja berstatus "hanya teman"?Apa yang lebih sakit dari diabaikan meskipun kamu begitu perhatian?
Aku hanya mengangan kata sembari menunggu Jeki datang. 15 menit menjenuhkan sampai Jeki datang menjemputku.
“ maaf ya sedikit lama “ kata Jeki padaku.
Aku menngangguk lalu naik ke montor Jeki. Aku mulai sadar bahwa jalan yang aku dan Jeki lewati bukan jalan menuju rumahku tapi Taman Kota.
“ kenapa kita di taman kota ?? “ ucapku karena aku penasaran dengan apa yang direncanakan jeki.
“ udah gak usah banyak tanya .... “ kata Jeki lalu menggandeng tanagnku.
“ aku hanya ikut kehendak mu lah Jeki hahaha “ ucapku
Bagai terhempas angin aku melihat kejutan dari Jeki. Kejutan yang tak pernah terfikirkan. Aku tertegun
“ apa ini ?? maksud kamu ?? “ tanyaku yang terheran melihat semua ini.
“ Fika .... jujur aku pengen bilang.. kemarin aku emang sengaja gak sms kamu karena aku pengen ngetest kamu.. aku sayang aku cinta sama kamu Fik ... boleh gak aku menjadi seseorang yang berharga buat kamu ?? “ jelas jeki padaku.
“ kamu serius ?? “ aku tak percaya dengan ucapan Jeki ini bukan mimpi kan ?  aku spontan mengangangguk karena aku tau hatiku tak bisa berbohong.
Jeki tersenyum lalu memelukku. Aku tersenyum membalas pelukannya.
“ Fik....  ternyata benar.. Matahari pagi akan bersinar saat telah temukan kehangatannya... bulan akan terang saat gelap malam menyingkir... meski harus ku akui kau takan terganti tapi aku yakin Hujan di dalam hatiku akan indah saat aku temukan sebuah pelangi hadir di matamu dan saat itulah aku temukan kau kembali “ ucap Jeki yang menggenggam erat tanganku. Aku tersenyum dengan semua kata-kata yang di lontarkan nya barusan.
Aku mengerutkan jidadku dan mencubit pipi Jeki. Kami bahagia bersama kami bahagia dan kami percaya bahwa cinta sejati itu hadir di setiap kehidupan seseorang dan aku tau kau milikku. 

Senin, 20 Mei 2013

Kau Cintaku


Kau Cintaku

“Hai... ngapain disini ?? “ tanyaku pada Doni. Saat aku tau dia duduk sendiri di bawah pohon sekolah.
“ eh kamu Eva. Aku lagi ngadem kamu sendiri ?? “ jawabnya tanpa lupa menyertakan senyum manisnya.
“ aku tadi lewat, kebetulan aku lihat kamu disini yaudah aku samperin kamu. “
“ ow “ jawabnya singkat.
Kami terdiam. Terdiam cukup lama. Hanya suara angin yang terdengar. Entah kenapa saat aku di hadapannya, mulutku terkunci rapat tak dapat bercerita, meski hatiku ingin sekali bercerita.
“ Eva” panggilnya saat aku beranjak dari tempat dudukku.
“ iya Do ada apa ? “ tanyaku. Tangannya menggenggam tanganku aku hanya dapat melihat tanganku tergenggam oleh tangannya.
“ jangan pergi, temenin aku. Aku disini sendiri “ ucapnya
“ iya aku temenin kamu kok Do “ ucapku lalu kembali duduk disamping Doni.  Tangan Doni tetap menggenggam tangan ku. Jatungku seakan telah mau copot.
“ Ev... kamu ntar pulang sama siapa ?? “ tanya Doni.
“ biasa nunggu jemputan kamu sendiri ?? “
“ aku pulang sama kamu aja Va “
“ ha ?? degan ku ???”
“ aku bonceng deh “ ucapnya ngotot
“ iya deh iya nyenengin sahabat itu gak ribet.”

Saat pulang sekolah, aku pulang bersama Doni. Saat di tempat parkir  aku dan Doni bertemu Riska.
“ eh Kalian mau pulang ya ?? “ tanya Riska padaku dan Doni. Doni dan aku mengangguk.
“ em Eva kamu pulang sendiri gak apa-apa kan ?? soalnya mama ku pengen ketemu Doni “ Rengek Riska. Aku memandang kecewa Doni.
“ tapi aku mau “ ucap Doni tapi belum selesai Doni berbicara Riska sudah naik ke Montor Doni. Aku hanya tersenyum kecewa.
“ itu Eva aja bolehin “ ucap Ristika.
Doni  memeggang tanganku dan meminta maaf padaku. Aku hanya menjawab nya dengan senyuman. Kemudian mereka beranjak pergi meninggalkanku. Aku tertunduk dan mengambil ponsel di Tasku.

Sampai di Rumah, aku langsung masuk ke kamarku. Dan tidur, aku tak mau memikirkan kejadian saat pulang sekolah tadi. Tidurku sangat pulas dan perkiraanku benar aku telah lupa dengan kejadian tadi.
Aku keluar dari kamarku dan menemui kakak tiri ku dikamarnya. Belum aku masuk ke kamarnya suara musik aliran Rock sudah terdengar keras di telingaku.
“ kak anterin aku ke toko buku dong “ ucapku dengan mengecilkan Volume musik yang didengar kakakku.
“ sekarang dek “ tanya kakak ku mendekatiku. Aku mengangguk dan kakak ku mengambil kunci mobilnya. Aku dan kakak ku berangkat ke toko buku. Sampai di toko buku aku segera mencari buku yang aku cari karena aku tau kakak ku tak mau berlama-lama di toko buku. Alasannya dia pusing melihat banyak buku. Dan gak ada cewek cantik disini.
Setelah aku dapat buku yang aku cari aku segera membayarnya dan pulang. Sepanjang perjalanan aku memikirkan Doni. Sedang apa dia dirumah Riska dan kalian berdua ngapain.
“ woy dek ngelamun aja ?? “ ucap kakak ku yang menghancurkan lamunanku.
“ eh kak enggak kok “
“ habis ini kemana ?? kamu mau kakak belikan makan Bi inah kan sakit paling juga gak masak “  ajak kakak ku. Aku hanya menggelengkan kepalaku.
“ kamu sakit hati ya Ev. Kakak tau kok apa yang kamu rasakan, memang cinta itu gak harus memiliki tapi kamu juga harus memperjuangkannya “
“ tapi kak aku gak mau maksa Doni buat mencintai aku. “
“ kamu tau kan, kenapa harus patah hati ?? lupakan Doni anggap perasaan itu tak pernah singgah di hatimu “
Aku hanya mengangguk menuruti nasehat Kak Ivan. Mobil Kak Ivan berhenti di Restoran langganan keluarga ku. Aku turun dari mobil dan melihat mobil yang sepertinya aku mengenalnya. Dan dugaan ku tentang mobil itu benar, itu tadi mobil Doni. Doni sedang berduaan di Restoran ini dan dia bersama Riska, Tuhan aku harus bagaimana aku cemburu... Ucapku dalam hati.
“ kak kita bisa pindah resto “ tanyaku kecewa. Kak Ivan sepertinya tau apa yang ada di hadapan ku sekarang, dua insan yang memadu kasih di depan mataku. Kak Ivan mengangguk dan kita pergi ke Restoran lain.
Sampai di Restoran lain aku tak begitu menikmati makanan ku, pikiran dan angan ku masih melayang pada kejadian yang aku temui tadi.  Seusai makan aku langsung pulang ke Rumah. Kamarku ku kunci rapat-rapat. Aku tertidur dengan memeluk foto Doni.
Mama mengetuk pintu ku, aku terbangun dan membuka cepat pintu kamarku.
“ sayang Doni “ ucap mama sedih, aku yang belum 100 % tersadar dalam bangunku hanya tertegun. Mama mengeluarkan air matanya, dan itu semakin membuatku bingung.
“ ada apa ma ?? kenapa Doni ?? “ ucapku bingung. Mama hanya memeluk ku dan hal itu semakin membuatku tambah bingung.
“ Doni kecelakaan sayang “ ucap mama yang semakin erat memelukku, mendengar berita itu aku tak percaya aku melepaskan pelukanku dan menggelengkan kepalaku. Air mataku mulai terjatuh. Tanpa berfikir panjang aku berlari menuju Garasi mobilku dan langsung tancap gas ke Rumah sakit.
Di kamar UGD aku melihat sosok yang aku sayang terbaring lemah tak berdaya. Aku menghampiri Riska yang saat itu menangis.
“ ADA APA DENGAN DONI “ tanyaku dengan nada sedikit marah tapi lantang.
“ Don Don...ni kecelakaan Va, waktu dia nganter aku pulang “ ucap Riska dengan nada sedih tangisan nya semakin terisak-isak. Aku tak percaya. Aku memeggang pundak Riska dengan menangis.
“ INI SEMUA SALAH KAMU !! “ ucap ku dengan amarahku. Aku tertunduk dan menangis. Ibu Doni datang menghampiri aku dan Riska.
“ sayang, Eva ada apa dengan Doni ?? “ tanya Ibu Doni padaku, aku hanya menjawabnya dengan tangisanku.
“ Doni kecelakaan tante setelah pulang mengantar saya “ jelas Riska dengan tangisnya. Ibu Doni memelukku. Aku semakin tak kuasa menahan tangisku.
2 minggu sudah Doni terbaring lemah, dia tak bangun-bangun. Aku setia disampingnya sampai bolos sekolah. Aku tau aku akan ketinggalan pelajaranku tapi aku berat meninggalkan sosok Doni sendiri.
“ kamu gak capek nunggu Doni terusan biar aku gantiin kamu Ev “ ucap Riska yang malam itu datang. Aku menggelangkan kepalaku.
“ tapi “ bantah Riska. Aku berdiri dari tempat dudukku.
“ kamu yang buat Doni gini kan ?? mending kamu sekarang pergi Doni gak butuh kamu. Kamu ngerti !! “ ucapku dengan amarah ku yng saat itu memuncak. Riska pergi dengan tangisnya. aku kembali duduk dan memeggang tangan Doni.
“ Doni bangun, aku kangen kamu “ ucapku berulang kali dengan isak tangisku. Tangan Doni saat itupun bergerak, matanya terbuka dan menatapku mulutnya terbuka dan memanggil namaku.
“ Doni kamu  sadar ?? “ ucapku senang dan langsung aku memanggil dokter.  Seusai Doni diperiksa dokter aku menghampirinya dengan meneteskan Air mata bahagiaku.
“ hei kenapa kamu nangis ?? aku tidur terlalu lama ya “ ucapnya dengan mengusap air mataku aku memeggang tangan Doni erat dengan tersenyum simpul.
3 minggu Doni telah siuman aku melewati hari-hari di Rumah Sakit bersamanya. Dan pada akhirnya Doni mengajakku ke Pantai.
“ kamu belum sembuh sayang “ ucapku dengan mengelus rambutnya yang halus, Doni tersenyum dan memohon agar aku mau. Aku pun tak bisa menolak sahabat yang akhirnya menjadi kekasihku itu. Di Pantai aku dan Doni mengumbar kemesraan berfoto bersama dan bermain di Pantai. Sehari aku habiskan bersama Doni.
“ jangan pergi ya Eva “ ucap Doni yang saat itu memelukku.
“ janji “ balasku lalu memeluknya dengan erat.
Keesokan harinya. Aku terbangun dari tidurku dan langsung menuju rumah sakit. Tapi pagi itu menjadi pagi buruk bagiku. Pagi yang membuatku kacau. Ku temukan seseorang itu terbaring kaku tubuhnya dingin dan matanya tertutup rapat. Air mataku menetes melihat Doni terbaring saat itu. Aku tak percaya apa yang telah terjadi hari ini. Doni meninggalkan ku untuk selamanya.
“ DONIIIIIIIIIIII “ teriakku tak percaya bahwa Doni telah tiada.
Mama dan Ibu Doni mencoba menenangkanku. Tapi ini membuatku seperti terhempas dalam lautan dalam. Aku melihat Doni sekarang tertutup kain putih yang terbalut di tubuh dinginnya.
“ kamu yang bilang jangan pernah aku ninggalin kamu tapi kenapa kamu ninggalin aku, kamu jahat.. Tuhan apa Doni gak pantas buat aku kenapa harus selalu aku yang ditinggal “ ucapku saat memeluk Nisan Doni. Kak Ivan mencoba mengajakku pulang.
Di rumah foto Doni ku peluk erat. Aku masih melihat Doni  disampingku, senyum itu masih jelas aku melihatnya. Belaian tangan nyamasih aku rasakan.


Dear Doni...
Hai... kangen sama kamu..
Kangen sama cerita kamu
Kangen duduk di bawah pohon sekolah bersamamu
Kangen saat kamu cubit pipiku
Kangen saat kamu bilang aku ini cewek judes
Kangen foto sama kamu
Kangen pulang bareng kamu
Kangen saat ngerjain PR bareng kamu
Kangen berantem sama kamu
Kangen waktu kamu panggil aku sayang
Gimana kabar kamu disana ??
Aku selalu doakan yang terbaik buat kamu
Jangan selingkuh ya disana
Jangan naksir Bidadari disana
Kalau Tuhan ijinkan kita bersatu lagi
Aku bakalan jemput kamu
Tapi janji jangan tinggalin aku
I love you now and latter....
Doni Putra Yudadi

 Aku beranjak dari tempat duduk ku di bawah pohon yang sering diduduki Doni. Kini aku akan coba ikhlaskan kepergiannya karena dia sudah bahagia di Surga. Lelaki Ganteng, Putih ,tinggi dan humoris yang selalu aku sayang itu akan selalu aku sayang dan takan pernah ku lupakan.
“ Eva ... “ Riska pun memanggilku dan aku berlari kearahnya karena hari ini aku dan Riska akan ke makam Doni. Aku mengenangmu Don J

saya dan Blog saya

hai nama saya Sandian Yulva Harmi Saputri
pecinta Novel
Carpenter :) 
salam kenal :) 
dan selamat membaca Cerpen yang saya buat :)