secretly in
love
“ cinta yang tak kunjung kau sentuh, karena
bibir ini terus membukam tak dapat berkata . meski hati ini terus merasakan
sakitnya mencintaimu”
Aku telah merasa
lelah, aku telah merasa bosan dengan semua ini. Perasaan yang tak kunjung terbalaskan. Cinta yang tak pernah menyentuhmu. Hatimu
seperti es yang tetap di dalam mesin pembeku. Tak mau mencair. Meski telah aku
panaskan. Ini bukan sekedar lelucon, mainan belakang, semua ini nyata. Tak
pernah kah kau berfikir bagaimana rasa ini terus tumbuh setiap hari. Kadang aku
berfikir saat hati dan jiwa ini lelah. Mengapa aku dulu menanam benih harapan
cinta padamu. Padamu yang tak pernah melihat aku ada disini. Aku memang tak
menampakan semua cintaku, karena aku tak ingin ini semua sia-sia. Andai aku
dapat berkata aku yang mencintaimu, bukan mereka. Gadis-gadis yang berada dalam
hidupmu. Mengapa aku bisa segila ini mencintaimu. Sedangkan aku tau kau tak
pernah sedikitpun memandangku. Aku bisa terus mencintaimu, dengan caraku
sendiri, dengan kerahasiaanku sendiri, dengan sisi gelapku sendiri. Aku hanya
dapat memelukmu dalam doa, menjamahmu dalam mimpi. Aku tak dapat meraihmu
seperti gadis-gadis itu. Terlalu berat melangkah menghampirimu. Aku terlalu
lelah menjadi sosok yang tak kau kenal. Aku ingin menjadi sosok yang selalu ada
saat kau butuh dan kau perlukan setiap saat. Menjadi sosok yang terus kau
cinta. Aku lelah dengan cinta ini. Aku ingin menangis dihadapan mu. Berkata dan
jujur tentang perasaan ini. Aku mencintaimu diam-diam. Aku tak tau disana kau
bagaimana. Tapi yang aku rasakan cinta ini ada. Cinta ini akan terus tumbuh.
Aku tak habis berfikir kenapa harus kau yang membuat cerita ini. Kenapa kau
yang aku cintai, kenapa harus kau yang membuat air mata ini terus menetes,
kenapa harus ada kau didalam fikiran ini. Kenapa kau yang membuatku lelah
menunggu. Aku mohon lihat aku. Jangan pernah biarkan aku menangisimu, jangan
pernah biarkan air mata dan waktuku terus terbuang karena hanya untuk
menunggumu. Cintamu untukku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar