Sabtu, 07 September 2013

menyentumu tak mungkin bagiku


Menantimu, 

Kenapa kita bertemu saat semua waktu tak memihak padaku. Saat kau menjadi sahabatnya sedangkan aku menjadi mantan kekasihnya. Kenapa semua harus ini yang terjadi. Aku tak mau menyalahkan waktu, aku akan menyalahkan diriku. Aku !! Kenapa tak menemukan sosok mu semenjak dulu.
Saat semua terasa baik-baik saja. Saat semua ku rasa nyaman, kau pergi begitu saja setelah memberi harapan-harapan itu. Kau memang tak patut di salahkan. Aku yang harusnya tahu diri bahwa cintamu untuk teman ku.
Aku tak dapat berbuat apa-apa. Yang aku tau kau sahabat mantan kekasihku kini menjadi kekasih temanku.
Meski kau telah hancurkan perasaan ku. Entah mengapa rasa benci itu tak kunjung juga datang. Mungkin perasaan ku terlalu nyaman bersamamu atau mungkin aku terlalu berharap padamu. Salahkan perasaan ku salahkan hatimu, kenapa harus kau menitipkan nya padaku. Kenapa hati itu terus kau pertahankan di hatiku. Sedangkan aku hanya tempat persinggahanmu. Aku bisa apa, apa aku harus marah, dan memelukmu di hadapan semua orang. Biarkan mereka tau bahwa aku juga mencintaimu. Aku sadar AKU TAK ADA ARTINYA DI MATAMU, hanya ada dia. Aku telalu bodoh berharap pada cinta yang tak akan menjadi nyata apa adanya.
Kini bahagialah bersama dia, bahagialah bersama mereka. Meski kini aku tak bisa memelukmu dalam eratnya tangan ku. Ku harap doa ku mampu membuatmu merasa hangat. Aku selalu mendoakan mu meski aku tau kau kini dipeluk oleh tangan orang lain.
Aku tak perlu menyesal telah kau tinggal kan, karena setidaknya aku pernah memilikimu dalam hatiku, merasakan hangatnya pelukan mu walau hanya sekejap. Aku cukup beruntung mendapatkan kasihsayang mu walau tak sepenuhnya kau berikan pada hatiku.
Aku tak perlu menangisimu. Terima kasih meski sekejap semua terasa indah. Semoga aku bisa melihatmu tersenyum bukan karena aku tapi karena orang lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar