Sabtu, 07 September 2013

menyentumu tak mungkin bagiku


Menantimu, 

Kenapa kita bertemu saat semua waktu tak memihak padaku. Saat kau menjadi sahabatnya sedangkan aku menjadi mantan kekasihnya. Kenapa semua harus ini yang terjadi. Aku tak mau menyalahkan waktu, aku akan menyalahkan diriku. Aku !! Kenapa tak menemukan sosok mu semenjak dulu.
Saat semua terasa baik-baik saja. Saat semua ku rasa nyaman, kau pergi begitu saja setelah memberi harapan-harapan itu. Kau memang tak patut di salahkan. Aku yang harusnya tahu diri bahwa cintamu untuk teman ku.
Aku tak dapat berbuat apa-apa. Yang aku tau kau sahabat mantan kekasihku kini menjadi kekasih temanku.
Meski kau telah hancurkan perasaan ku. Entah mengapa rasa benci itu tak kunjung juga datang. Mungkin perasaan ku terlalu nyaman bersamamu atau mungkin aku terlalu berharap padamu. Salahkan perasaan ku salahkan hatimu, kenapa harus kau menitipkan nya padaku. Kenapa hati itu terus kau pertahankan di hatiku. Sedangkan aku hanya tempat persinggahanmu. Aku bisa apa, apa aku harus marah, dan memelukmu di hadapan semua orang. Biarkan mereka tau bahwa aku juga mencintaimu. Aku sadar AKU TAK ADA ARTINYA DI MATAMU, hanya ada dia. Aku telalu bodoh berharap pada cinta yang tak akan menjadi nyata apa adanya.
Kini bahagialah bersama dia, bahagialah bersama mereka. Meski kini aku tak bisa memelukmu dalam eratnya tangan ku. Ku harap doa ku mampu membuatmu merasa hangat. Aku selalu mendoakan mu meski aku tau kau kini dipeluk oleh tangan orang lain.
Aku tak perlu menyesal telah kau tinggal kan, karena setidaknya aku pernah memilikimu dalam hatiku, merasakan hangatnya pelukan mu walau hanya sekejap. Aku cukup beruntung mendapatkan kasihsayang mu walau tak sepenuhnya kau berikan pada hatiku.
Aku tak perlu menangisimu. Terima kasih meski sekejap semua terasa indah. Semoga aku bisa melihatmu tersenyum bukan karena aku tapi karena orang lain. 

Sabtu, 06 Juli 2013

READ


AKU TAK PERNAH MEMILIKIMU
Ada saat nya semua rasa yang telah ku perjuangkan, akan berhenti ku perjuangkan. Tak menganggapmu lagi sebagai yang terhebat di hati ini. Aku telah lelah memperjuangkan kita yang tak pernah ada. Aku telah kesal selalu mengalah tentang kita yang tak pernah sejalan. Kita selalu berbeda. Kita tak pernah sependapat. Aku tau kau hanya mempermainkanku. Tak pernah serius kepadaku. Aku tak penah nyata di hadapan matamu. Aku selalu salah di matamu, tak pernah benar. Apa aku tak pantas memilikimu, apa aku tak harus memiliki cintamu. Apa aku harus selalu tersakiti bila tetap bertahan memperjuangkanmu. Aku mulai bosan dengan semua ini. Aku mulai berfikir, kau yang selalu ku perjuangkan tak pernah sedikitpun memperjuangkan ku. Kau hanya sibuk berkata yang tak selalu benar adanya. Aku selalu mengalah untuk kita. Kau selalu egois untuk kita. aku tak pernah menjadi kebahagianmu. Aku selalu menjadi mimpi burukmu. Bukankah itu yang membuatmu tak pernah membalas perasaanku. Katakan padaku bagaimana cara melupakan mu. Bagaimana cara melupakan kita yang tak pernah satu. Ini kan yang selalu kau tunggu, saat dimana aku akan lelah memperjuangkanmu. Saat dimana aku telah lelah membiarkan perasaan yang tak pernah menyatu. Saat dimana aku telah memutuskan untuk pergi dari kehidupanmu. Aku takan mengganggumu lagi. Karena aku tau kehadiran ku hanya membuatmu terbebani. Saat aku pergi takan ada lagi yang mengingatkan mu untuk makan , takan ada lagi yang memperhatikanmu , takan ada yang pedulikan mu, menyayangimu dan mencintaimu seperti apa yang kuperlakukan kepadamu. Kau takan menemukan sosok diriku di diri mereka, di diri wanita-wanita lain yang mungkin akan singgah di hatimu setelah kepergianku. Terima kasih untuk waktumu yang begitu singkat untuk ku. AKU MUNGKIN TERLALU HINA HINGGA CINTAMU BAHKAN TAK BISA KU MILIKI. 

Jumat, 05 Juli 2013

carpen


Terima kasih atas Kebohongan mu

Mengapa aku harus tau semua kebohongan mu setelah aku menyayangimu ? mengapa aku yang harus jadi korban kebohongan mu, kalau kau tau aku benar-benar menyukaimu ? apa kau tak pernah berfikir sakit hatiku ?
Apa kau tak pernah sedikitpun tau aku yang mencintaimu dengan sangat harus tersakiti karena kebohongan mu ? kau begitu lucu dengan semua kemunafikan mu. Keluguan mu yang dapat meyakin kan aku betapa benar kau seolah-oalah mencintaiku dengan sangat ternyata hanya berbohong. Aku terlalu bodoh atau memang terlalu dibutakan oleh cinta ku kepadamu. Jangan pernah memberiku harapan jika hatimu ternyata tak ingin ku miliki. Aku bukan manekin yang bisa kau mainkan kau buat pajangan dan kau hempaskan sesuka hatimu. Aku punya perasaan aku bisa sakit hati aku bisa menangis. Saat aku tau aku hanya pelarianmu dan sebagai sosok yang percaya akan kebohongan mu... bodohhh
Aku memang menyukaimu, aku memang mencintaimu tapi aku berharap kau membalasnya. Bukan mempermainkannya. Aku memang selalu mengalah dihadapanmu, memendam sakit hatiku agar kau tak hilang tak pergi tapi balasan mu beginikah ? atau memang kau sengaja berbalas dendam padaku yang dulu pernah hadir di hidupmu ( duluu) aku tak pernah berfikir saat kau mengajakku untuk menjadi mulikmu kembali hanya permainanmu sebagai pelampiasan.

PUASKAH KAU DENGAN INI ?

Bagaimana perasaan mu sekarang ? apa kau begitu bangga , bahagia, senang dan tak pernah ada perasaan bersalah ?  bagaimana dengan permainan cintamu apa kau ingin melanjutkan nya ? atau kau ingin megakhirinya. Ku persilakan kau menari-nari berbahagia saat kau tau aku terjatuh karenamu. Aku hanya dapat berbicara “ KAU TELAH MENANG DAN KAU BERHASIL MEMBUAT HATI INI BENAR-BENAR HANCUR “ aku hanya menangis disini terdiam menahan. Lalu apa lagi yang bisa ku lakukan selain itu ? melupakan mu ? membencimu ? sudah ku lakukan tapi tak bisa ku lakukan, aku terlalu mencintaimu sampai rasa benci ini tak bisa melunturkan cinta ini. Apa aku yang terlalu mempercayaimu saat kau mengumbar janji-janji itu padaku. Menjadikan ku boneka mu ? apa maksut mu kenapa kau melakukan semua itu ?setelah sekarang aku benar-benar terpuruk dan kau mengetahui itu, apa kau telah PUAS ??
Terima kasih untuk semua ini. Aku berharap kau takan pernah berbuat sekejam ini pada wanita yang benar-benar mencintaimu, biar aku yang rasakan semua ini karena kau takan pernah tau mencintaimu sakit. Mencintaimu tersiksa.


sandyulva

Kamis, 04 Juli 2013

carpen


KU COBA MERELAKAN MU

Mencari setiap celah yang ada di dalam hatimu. Mencoba meyakinkanmu dengan cinta ini, berkorban selalu, menyayangimu setiap saat. Tapi apakah pernah semua itu terbalaskan ? aku hanya terdiam saat sosok mu mencari dia. Mencari cintanya. Aku berharap aku yang kau cari bukan dia atau mereka. Karena aku yang mencintaimu saat ini. Aku memang bukan seperti perindu yang lainnya, aku tak selalu ada saat rindu padamu. Aku selalu memendam, takut bila rindu ini hanya kau respon dengan singkat kata. Aku hanya terdiam disini, lalu apa yang aku bisa lakukan setelah kau menyuruhku pergi. Aku tak pernah bisa jadi sosok yang kau impikan, kau banggakan , dan selalu kau sanjung. Aku hanya sosok yang tak pernah hebat di matamu tak pernah kau banggakan dan tak pernah kau sanjung. Siapa aku di matamu. Siapa aku dihatimu. Ajari aku melupakan mu, bantu aku meyakinkan bahwa tak ada kita di dalam cerita ini. Katakan pada wayang yang selalu kau mainkan ini bahwa cerita tentang aku dan kau itu tidak ada. Hanya dalam dunia mimpi. Apa tak ada bahagia untuk ku ? apa tak ada kebebasan untuk ku. Aku pernah berfikir bahagiaku hanya berada disampingmu. Aku terlalu bodoh berfikir seperti itu. Aku ingin melupakan mu. Walau aku tau aku takan mampu melakukan hal itu. Tapi aku juga tak ingin menyakiti hatiku. Dengan terus berjuang demi kau yang tak pernah memperjuangkan aku.
Ponselku berdering nyaring. Aku segera mengambilya di atas meja rias kamarku. Ku lihat nama mu tertera di layar ponselku. Aku segera menjawab telephone mu. “ haloo Radit ada apa ? “ tanyaku. “ hay Putri, malam ini ada acara ? “ jawabmu. Aku terdiam berfikir ada acara apa hingga kau mengajakku, keluar malam ini. “ oh gak ada kok Dit, memang ada acara apa ? dan kenapa kau mengajak ku ? “ tanyaku tak percaya. “ emm aku Cuma...., yasudah siap-siap buat nanti malam.. aku akan menjembutmu jam setengah 7 “ ucapnya , lalu menutup telephonnya. Aku menarik nafas ku dalam-dalam. Sekarang sudah menunjukan pukul 4 sore. Benar-benar acara dadakan. Aku bingung harus pakai baju bagaimana, warna apa, aksesoris apa, fikiran ku buntu. Aku berlari ke kamar kakak ku. Mengetuk pintu kamarnya, berteriak lantang. Kakakku pun keluar kamar dengan menutup kedua telinganya. “ Putriiiiiii KAMU BERISIK “ teriaknya naik darah. Aku cengengasan dan mendorongnya masuk kamar. Tentu saja Kakakku kaget. “ Kak Ivan bantu Putri ya” ucapku tergesa-gesa.” Bantu tentang apa dulu ? “ tanyanya padaku, yang mulai curiga. Karena aku tak pernah meminta bantuan Kakak ku. “ begini pilihkan baju yang cocok buatku, nanti malam Radit ngajak aku keluar Kak, aku bingung mau pakek baju apa dan gimana karena aku gak tau selera cowok bagaimana, dan aku pengen terlihat istimewa di hadapan Radit “ jelasku pada Kak Ivan. “ pakek Baju Badut aja pasti Istimewa “ ucapnya mengejekku. “ kak Ivaaaaaaaaaaaaaaannnn “ teriakku. Kak  Ivan terawa terbahak-bahak. “ oke Kakak kasih kamu saran, cowok itu gak suka cewek yang berlebihan, cowok suka cewek yang apa adanya, gak ALAY gak LEBAY “ jelas Kak Ivan padaku. Aku mengangguk. Dan keluar kamar Kak Ivan. Aku berlari ke kamar mamah dan mengacak-acak lemari pakaian nya. Mama kebingungan melihat tingkahku. Aku mondar-mandir mencoba satu persatu gaun Malam mama. Tapi menurutku semua terlalu berlebihan. Aku masuk kamarku dan mengobrak-abrik lemariku. Akhirnya aku temukan Dress Warna Cream bercorak bunga warna pink. Aku segera bergegas mandi. Malam ini aku harus  wangi. Gak bau badan nya anak olahragawan. Aku mengurai rambut panjangku, memberinya aksesoris pita kecil dan memakai high helss 3 cm, biar kelihatan anggun. Jam pun menunjukan pukul set 7. Terdengar sudah bunyi klaksoon mobil Radit aku keluar dan menghampiri Radit. Pandangan Radit tertuju padaku, ekspresi wajahnya seperti sedang melihat hantu. “ kau cantik Put “ ucap Radit spontan. Aku tersenyum dan mobil Radit menuju suatu Restoran berbintang. Aku tak percaya Radit mengajakku makan malam. Apa dia mau mengajakku pacaran , atau dia mau memperkenalkan aku pada kedua orang tuanya ? fikiran ku tak tentu arah. Radit mengajakku duduk. Aku tersenyum.
“ Dit ... kita mau ngapain disini “ tanyaku pada Radit. Belum Radit menjawab pertanyaanku. Kinar, gadis yang selalu di puja Radit di sayang Radit dan di banggakan Radit pun mengahampiri aku dan Radit. Radit mempersilakan Kinar duduk disebelahnya. “ oh iya aku tadi belum menjawab pertanyaanmu Put, aku jadian tadi siang dengan Kinar dan aku akan memperkenalkannya padamu. “ ucap Radit bahagia. Bagaikan tersambar petir mendengar ucapan Radit. Aku terdiam, hatiku rasa tak kuat lagi. Aku mencoba menahan air mataku. Mencoba tersenyumtapi tak sanggup. “ hey Put.. kamu gak apa-apa kan ? “ tanya Radit yang melihat wajahku yang mulai pucat “ bagaimana menurutmu, kami akan jadi pasangan terserasi, kita punya hobby yang sama loh Put. “ kataRadit yang terus membanggakan Kinar yang ada di sampingnya. Tangan Radit melingkar di pundak Kinar. Pipi Radit mendapat ciuman dari Bibir Kinar. Aku tak sanggup melihat itu semua. Aku beranjak pergi dan berlari. Sepatu ku kutenteng di tangan. Tangisan ku terisak. Aku pun pulang ke rumah dengan naik Taxi. Sampai dirumah aku berlari menuju kamarku. Apa maksud Radit, apa ARTI SEMUA INI, apa pengorbanan ku tak pernah di lihatnya. Handphone ku berdering nyaring ku lihat Radit mencoba menghubungiku tapi tak ku gubris. Aku tetap menangis. Kenapa aku yang harus jadi sosok tersingkirkan disini. Aku hanya tak mau melihat Radit bahagia dengan sosok lain. Selain aku.
Radit terus mencoba menghubungiku. Tapi aku sudah tak ingin menggubrisnya lagi. Di sekolah pun aku tak ingin melihat wajah Radit. Aku menghindar setiap melihat Radit. Apa lagi melihat Radit bersama Kinar. Radit seperti tak punya rasa bersalah padaku.
Aku memilih benar-benar pergi dari kehidupan Radit. Tak mau lagi mengenalnya. Radit terus menghubungiku berkata dia ingin meminta penjelasanku yang meninggalkan dia, tanpa sebab dan alasan. Tak perlu ku ceritakan kau pasti akan mengerti suatu saat nanti. Jangan pernah mencariku lagi. Karena aku takan pernah kembali kesini lagi.  Untuk menceritakan tentangmu. Aku sudah lelah dan kau mungkin akan terus mempermainkanku bila aku tak memilih pergi. 

Sabtu, 29 Juni 2013

secretly in love

secretly in love
cinta yang tak kunjung kau sentuh, karena bibir ini terus membukam tak dapat berkata . meski hati ini terus merasakan sakitnya mencintaimu”
Aku telah merasa lelah, aku telah merasa bosan dengan semua ini. Perasaan yang tak kunjung terbalaskan.  Cinta yang tak pernah menyentuhmu. Hatimu seperti es yang tetap di dalam mesin pembeku. Tak mau mencair. Meski telah aku panaskan. Ini bukan sekedar lelucon, mainan belakang, semua ini nyata. Tak pernah kah kau berfikir bagaimana rasa ini terus tumbuh setiap hari. Kadang aku berfikir saat hati dan jiwa ini lelah. Mengapa aku dulu menanam benih harapan cinta padamu. Padamu yang tak pernah melihat aku ada disini. Aku memang tak menampakan semua cintaku, karena aku tak ingin ini semua sia-sia. Andai aku dapat berkata aku yang mencintaimu, bukan mereka. Gadis-gadis yang berada dalam hidupmu. Mengapa aku bisa segila ini mencintaimu. Sedangkan aku tau kau tak pernah sedikitpun memandangku. Aku bisa terus mencintaimu, dengan caraku sendiri, dengan kerahasiaanku sendiri, dengan sisi gelapku sendiri. Aku hanya dapat memelukmu dalam doa, menjamahmu dalam mimpi. Aku tak dapat meraihmu seperti gadis-gadis itu. Terlalu berat melangkah menghampirimu. Aku terlalu lelah menjadi sosok yang tak kau kenal. Aku ingin menjadi sosok yang selalu ada saat kau butuh dan kau perlukan setiap saat. Menjadi sosok yang terus kau cinta. Aku lelah dengan cinta ini. Aku ingin menangis dihadapan mu. Berkata dan jujur tentang perasaan ini. Aku mencintaimu diam-diam. Aku tak tau disana kau bagaimana. Tapi yang aku rasakan cinta ini ada. Cinta ini akan terus tumbuh. Aku tak habis berfikir kenapa harus kau yang membuat cerita ini. Kenapa kau yang aku cintai, kenapa harus kau yang membuat air mata ini terus menetes, kenapa harus ada kau didalam fikiran ini. Kenapa kau yang membuatku lelah menunggu. Aku mohon lihat aku. Jangan pernah biarkan aku menangisimu, jangan pernah biarkan air mata dan waktuku terus terbuang karena hanya untuk menunggumu. Cintamu untukku.

Jumat, 07 Juni 2013

MENYAKITKAN SAAT KEPERGIANMU



MENYAKITKAN SAAT KEPERGIANMU


Adakah yang lebih menyakitkan saat aku menunggumu kembali, harapanku sia-sia. Kau memang nyata terlihat di hadapan mata. Tapi apa aku nyata terlihat di mata indahmu. Kau selalu ada dihatiku, tapi apakah aku juga ada dihatimu yang telah terkunci.  Terlalu sulit meyakinkanmu, saat aku nyata berkata ini cinta dan ini ada. Kau hanya bebas datang dan pergi meninggalkan ku dengan semua harapan-harapan semu mu.Ucapan sayang keberapa yang akan kau ucap agar kau berhenti memberi harapan ? , hati ke berapa kau akan berhenti melabuhkan perahu hatimu ? apa kau tak merasa lelah saat semua hati wanita kau jamah dan akhirnya kau tinggalkan ?
Apa kau tak merasakan bagaimana rasanya kau di tinggal seseorang yang telah mencintaimu tulus sepenuh hati. Berharap semua kembali, tapi benci ini telah melunturkan cinta. Kata rindu hanya dapat terucap dalam doa. Kata sayang hanya terjamah dalam mimpi. Melihatmu hanya dapat ku ingat tanpa ku bisa melihat sosok mu lagi di hadapan mata ini. Pernah suatu hari aku berfikir apa aku harus melupakan mu. Tapi aku berfikir melupakan mu malah membuatku semakin mengingatmu karena kenangan kita dahulu telah melekat dalam otak dan hati. Bagaimana aku sanggup berdiri sendiri dengan cinta yang telah tumbuh begitu besar, nyata tak hanya dalam kata. Kau pernah hidup didalam hati ini. Ku berharap kau akan selalu hidup tanpa pernah pergi tapi nyatanya kau malah mati dan pergi. Tak pernakah tersirat dalam benakmu bagaimana perasaanku saat aku kau tinggalkan tanpa aku tau benar salahku ?
Tak pernah aku berfikir menyia-nyiakan cintamu dan hatimu, tapi mengapa kau lebih tega menghempaskan ku dan meninggalkan ku secepat itu. Harusnya perpisahan ini tak menimbulkan sakit, sesakit yang aku rasakan saat ini. Apa kau pernah berfikir perjuanganku dalam resah dan rindu memikirkan mu saat aku benar-benar  yakin kau telah pergi.  Aku harus benar-benar tahu diri saat kau memilih pergi dariku. Aku tak tau lagi bagaimana hatiku bisa memilih setia menunggumu kembali, ini bahkan bukan permainanmu yang hanya meninggalkan ku sesaat. Tapi ini keputusan nyatamu meninggalkan aku sendiri bersama kenangan indah.
Aku sadar aku tak pantas hidup dihatimu. Kau begitu indah, sedangkan aku hanya wanita biasa. Sebenarnya awal pertemuan itu , aku tak ingin lebih dari sebatas persahabatan karena  aku dengar kau begitu mengaggumkan dihati banyak wanita. Pernah juga aku berfikir kau tak seistimewa itu kan ? tapi ternyata letupan-letupan perhatianmu membuatku berubah pikiran bahwa memang kau yang indah dan nyata ada. Kenapa dulu kau memilihku ? saat kau merencankana ingin meninggalkan ku dengan tangisanku ? sampai sekarang pun aku tetap berfikir mungkin aku tak lebih baik dari wanita yang sekarang ada didekatmu.
Aku mencoba mencari tahu tentangmu, entah dari gosip teman-teman, sahabatmu, teman temanku ataupun mitos belakang. Aku ingin tau dan tetap ingin tau bagaimana kabarmu. Rasanya aku merindukan saat kau mengancamku untuk makan. Saat kau berkata padaku bahwa kau sayang padaku. Kau setia. Itu katamu dulu
Kau masih mengingatnya ? atau kau telah melupakannya ? mungkin telah melupakan semua bahkan tentangku. Pernah kita bertemu, tapi aku melihatmu seperti  tak mengenaliku lagi. Apa memang sebenci itu kau padaku ?kita bertemu kembali. Pertemuan sesingkat itu dan membuatku memikirkan harapan. TUHAN semoga ini hanya pertemuan yang tidak akan menimbulkan harapan untuk kesekian kalinya. Aku hanay dapat memndam rindu padamu diam saat merasakanya. Dan menangis saat tak mampu memendam rasa rindu ini. Namun apa daya hanya itu yang dapat ku lakukan. Menemui mu dan berkata segala hal yang telah kurasakan adalah hal terbodoh. Karena aku telah tau bahkan untuk melihatku kau tak mau lagi. Apa sebenarnya salahku ? apa saat aku mengetahui kesalahan ku aku bisa kembali kepadamu.  Aku terlalu berharap padamu sampai harapan ini telah hilang pun aku tetap merasakannya.
Apa meamang aku terlalu bodoh ? tetap berharap pada cinta yang tak pasti. Menunggu cinta yang tak kunjung datang. Menanti cinta yang hanya harapan. Seribu kali logikaku berkata aku mampu tanpamu tapi nyatanya aku masih merindukanmu.
Kenapa aku sulit melupakanmu sedangkan kau begitu mudah melupakanku. Mengapa begitu sulit menghapus semua tentang bayang-bayangmu kau begitu mudah menghapus semua tentangku meski kita sekarang dipertemukan. Hanya dapat menunggumu tanpa tau kau akan kembali atau tidak. 

Jumat, 24 Mei 2013

KU TAU KAU MILIKKU


KU TAU KAU MILIKKU


Malam kini berganti pagi ...
Pagi yang cerah untuk aku memandang wajahmu..
Kau yang dulu pernah mengisi hatiku..
Meski tak sepenuhnya...
Kini kau kembali...
Kembali dengan cinta itu lagi..
Entah aku tak tau ini permainan mu atau nyata dari hatimu....

Selamat pagi kota .... selamat pagi orang orang yang aku sayang.. selamat pagi untuk kamu yang disana.. nyenyak kah tidurmu semalam ?? aku disini tersenyum karena aku tau kau telah kembali mengisi hari hariku seperti dulu...
Dengan cepat aku meraih Hp yang ada di atas meja rias kamarku. Saat aku tau ada pesan singkat dari yaa pujaan hatiku. Aku segera membuka pesan singkat itu, dengan senyuman manis pagiku. Saat aku membacanya senyumku pun semakin lebar. Bagai mimpi dipagi hari semua ini. Saat ini pun aku tetap tak pecaya, kau yang dulu pergi dan hanya memberiku Harapan –harapan palsumu kini kembali padaku. Tapi aku harus hati-hati entah ini permainan mu atau bukan , tapi aku berharap ini nyata bukan permainan mu semata. Dengan cepat aku membalas pesan mu. Ku lihat jam dinding di kamarku yang sudah menunjukan pukul 06.30. Aku segera mengambil tas ku dan berangkat sekolah. Meski aku tak satu sekolah dengannya tapi aku berharap akan bertemu dengan nya.
Seperti biasa jalanan ramai dengan kendaraan siswa ataupun orang berangkat ke tempat kerja. Oh iyaa kenalkan aku Fika, Fika dengan semua kegembiaraanku. Aku kini bersekolah di salah satu SMA Negeri di Kotaku. Kehidupan ku penuh dengan keharuan kebahagian dan kejutan dari Tuhan. Aku yang kini dalam kesendirian tiba-tiba kembali menemukan seseorang yang dulu mengisi hatiku. Namanya Jeki. Teman sekelas ku waktu aku duduk di bangku SMP. Memang sekarang kita sudah tidak satu sekolah seperti dulu tapi aku yakin dia ada disetiap aku mengingatnya bahkan saat aku butuhkan kehadirannya. Dia kembali lagi, kembali setelah pergi dengan sahabat ku. Dan kini aku berdoa dia akan jadi milikku. Mungkin untuk seutuhnya.
Sekolah pukul 07.00 tepatnya waktu jam kosong. Kelasku seperti biasa berisik penuh keramaian. Tapi itu wajar di

setiap sekolah. Aku melihat Hp yang ada disaku seragamku. Tapi pesan darinya tak kunjung datang. Berkali-kali aku melihat, berharap dia akan memberiku pesan. Aku hanya berfikir dia mungkin sedang pelajaran atau mungkin tidak membawa Hpnya kesekolah. Sampai tiba pergantian jam mata pelajaran, aku tetap bolak-balik melihat pesan darinya. Tapi tetap saja tidak ada.
Tapat pukul 13.30 bel pulang pun berbunyi. Aku segera merapikan barang-barangku. Sebelum keluar dari kelas aku melihat lagi Hp ku. Tapi tetap saja tidak ada pesan darinya.
“ kemana Jeki ?? gak biasanya dia menghilang gini “ ucapku bingung
“ dorr hayo Fika mikir Cemeng ya ??? “ ucap tenmanku mengaggetkan ku
“ tau nih orang jelek dari tadi pagi gak ada kabar, sms Cuma bangunin doang ... “ ucapku kesal
“ yah... jelek jelek gitu kamu sayang kan haha “ ejek temanku yang juga satu bangku denganku.
“ apaa apa ?? gak salah denger ?? sayang ? aku sayang dia ?? gak deeh !! “ ucapku sok gengsi.
“ gak sayang beneran, tapi buktinya orangnya gak sms, kamu bingung kayak orang linglung gitu.. ngaku deh gausah gengsi haha gengsi mu sewu haha “ ucap temanku mengejek.
Aku hanya senyum cengengesan. Tiba-tiba Hpku bergetar. Ku lihat layar Hpku dan te bak siapa yang mengirim SMS ya.. Jeki yang mengirim SMS itu.

From : Cemengs :*
Siang.. Nduds  udah pulang sekolah belum ??

                                                                                                                          
Aku tersenyum membaca SMS itu. Dengan cepat aku membalas pesan itu. Tapi belum aku mengetik kata, Rena merebut Hp ku dan membaca pesan dari Jeki dengan keras.
“ hey... apa-apa’an kamu sih “ ucapku dengan mencoba merebut kembali Hp ku
“ biarin wekks :p ... aku bales ya SMSnya... Iya Cemengs sayang , aku belum pulang soale masih nunggu sms dari kamu ini haha “ ucap Rena mengejek.
“ jangan dong plissssssssssss “ ucapku memohon

Hari Sabtu malam, Rumahku pukul 19.00
Aku menunggu di depan rumahku duduk termenung berharap Jeki cepat datang kerumahku Satnight bersama ku. Hampir setengah jam aku menunggu. Tapi dia juga tak kunjung datang, aku membolak-balikan Hpku berharap dia akan SMS.
“ nih anak LAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAMMMMMAAAAAAAAA banget “ ucapku mengeluh.
Tak lama Hpku bergetar. Ku lihat layar Hpku,
“ Jeki “ ucapku serentak saat aku tau ada SMS dari Jeki.

From : cemengs :*
Fika :* aku ini otw maaf yaa 
                                                                                                                               

Aku tersentak kaget saat membaca pesan itu. Bagaimana bisa setengah jam sudah aku menunggu dia tapi dia baru saja berangkat. Ini bagaikan permainan. Permainan seseorang yang aku cinta.
15 menit kemudian dia datang. Dia datang dengan membawa senyuman, ya hanya senyuman. Tak apa bagiku dia tetap hadir di sampingku menemaniku malam ini.
“ tak merasa hari ini kamu punya salah sama aku ?? “ ucapku saat dia duduk disampingku.
“ hehe emang aku salah apa ?? “ jawabnya dengan cengar-cengir gak jelas 
“ ya aku bakalan tau kalau kamu gak bakal sadar sama salah kamu “
“ maaf ya “
Aku hanya mengangguk mendengar kata maaf nya. Dia tersenyum, menggenggam tanganku. Kami bercanda cukup lama sampai jam menunjukan pukul 09.30 malam. Jeki berpamitan pulang.
“ aku pulang dulu “ ucapnya sembari keluar rumahku. Aku tersenyum menatapnya keluar dari pintu rumahku. Aku menunggu dia berbalik menatapku.
1 2 3 4 balik badan dong.....  ucapku dalam hati berharap Jeki akan membalikan badan dan menatapku lagi. Tapi dia malah mengambil helm nya dan pergi meninggalkan ku dengan montornya.
“ gak asyik banget gak romantis pula “ ucapku sembari memasuki kamarku.
Minggu pagi minggu buat olahraga. Aku bergegas memakai sepatu joggingku. Ku lihat layar Hp ku berharap Jeki akan mengucapkan selamat pagi buatku.
“ ke Indomaret yuk “ ucap ku kepada temanku saat menikmati jogging pagiku.
“ ngapain “ jawabnya bingung. Aku tersenyum.
“ biar ada yang ucapin selamat pagi “ ucapku cengingisan.
“ aduh parah ini anak, oh iya belum diucapin selamat pagi sama Jeki ya haha “ ucapnya tertwa terbahak-bahak.
“ hehe “
“ aku ucapin deh ini GRATIS kalo kita ke Indomaret kan harus bayar buat beli sesuatu yakan “
“ ih males “
“ Selamat pagi Nyonya ku sayang “
“ ih alay kamu “
Kami tertawa terbahak-bahak. Lumayan lah buat menghilangkan jenuh gara-gara gak di sms sama Jeki. Pukul 11.00 siang aku pulang. Dan aku kembali
mengecek Hp ku. Kecewa melanda ku. Tetap Jeki belum mengirimkan info padaku. Aku memendam kecewa. Aku mandi dan tak bisa move on dari tempat tidurku. Aku tertidur sampai sore. Saat aku terbangun dari tidurku aku mengecek lagi Hp ku tapi Jeki tidak juga SMS aku. Ya aku harus menahan Kecewa, belajar untuk Dewasa posthink. Malam pun tiba. Hp ku berdering ku lihat layar Hpku ternyata pesan dari Operator.
“ SIALLLLL KENAPA KAMU GAK SMS AKU SIH ?? “ ucapku kesal. Aku membanting Hpku di kasur dan meninggalkannya begitu saja.
“ mungkin dia gak akan sms aku... intinya AKU DI LUPAKAN mungkin dia udah punya pacar atau lagi sama cewek lain. “ pikirku yang mulai mengada-ada.
Aku beranjak Tidur lagi. Aku capek menunggu pesan dari Jeki. Aku tertidur sampai pagi menyapa. Mama mengetuk pintu kamarku. Aku terbangun membukanya. Aneh pikirku ini masih jam berapa ?? aku melihat jam dinding di kamarku menujukan pukul 06.00
“ iya mah “ ucapku sembari membuka pintu kamarku.
“ di cari Jeki. Katanya mau berangkat sekolah bareng ?? “ ucap mama lalu meninggalkan ku. Apa ?? Jeki ?? aku tersentak kaget.. bukanya dia kemarin tak memberi kabar padaku kenapa hari ini dia menjemputku ?? aneh kan.
“ Fika cepet mandi di tunggu Jeki “ teriak mama ku. Aku kaget tanpa menjawabnya aku langsung berangkat mandi. Buru-buru memakai seragam dengan Jilbabku. Aku turun ke Ruang tamu menemui Jeki yang sedang asyik menungguku dengan bermain Hp.
“ udah siap ?? “ tanya Jeki yang saat itu menyadari aku telah ada disampingnya. Aku mengangguk. Kami pun berangkat sekolah bersama.
“ boleh tanya gak ?? “ aku membuka pertanyaan kala sepanjang perjalanan kami hanya membisu. Jeki pun mengangguk.
“ kemarin sibuk ya ?? sampai-sampai kamu tak memberiku kabar “  ucapku dengan perasaan kecewa bila mengingat kejadian itu.
“ oh gak ada apa-apa “ jawabnya singkat. Aku terdiam kembali. Sampai akhirnya aku sampai disekolahku. Aku turun dari montor Jeki dan berjalan meninggalkan dirinya tanpa berkata apa-apa.
“ FIKA “ teriaknya memanggilku. Aku berbalik badan melihat Jeki.
“ apa “ tanyaku sinis.
“ nanti aku jemput “ ucapnya singkat.
 “ terserah kamu aja “ ucapku kembali sinis.
Ku lihat Jeki tersenyum meninggalkan ku. Aku kembali berjalan menuju sekolahku.
Jam masuk telah berbunyi. Ku lewati pelajaranku dengan menjenuhkan. Tanpa SMS dari Jeki.
Sial ngapain aku mikirin orang yang gak pernah mikirin aku dan itu SUDAH JELAS ih jadi gak fokus pelajaran kan kalo kayak gini udah Fika jangan Mikirin Jeki dia gak bakal mikirin kamu dan gak akan pernah.  Aku hanya bisa menyenangkan hatiku dengan berucap dalam hati. Sampai jam pulang pun tiba. Aku menunggu Jeki datang menjemputku.
Jeki jelasin ke aku kenapa kamu gak peka sama hatiku ?? Bisa jelasin ke aku gak? Kenapa teori "Cinta datang karena terbiasa" terjadi di hati aku tapi dihatimu enggak? Bisa jelasin ke aku gak? Kenapa kita masih saja berstatus "hanya teman"?Apa yang lebih sakit dari diabaikan meskipun kamu begitu perhatian?
Aku hanya mengangan kata sembari menunggu Jeki datang. 15 menit menjenuhkan sampai Jeki datang menjemputku.
“ maaf ya sedikit lama “ kata Jeki padaku.
Aku menngangguk lalu naik ke montor Jeki. Aku mulai sadar bahwa jalan yang aku dan Jeki lewati bukan jalan menuju rumahku tapi Taman Kota.
“ kenapa kita di taman kota ?? “ ucapku karena aku penasaran dengan apa yang direncanakan jeki.
“ udah gak usah banyak tanya .... “ kata Jeki lalu menggandeng tanagnku.
“ aku hanya ikut kehendak mu lah Jeki hahaha “ ucapku
Bagai terhempas angin aku melihat kejutan dari Jeki. Kejutan yang tak pernah terfikirkan. Aku tertegun
“ apa ini ?? maksud kamu ?? “ tanyaku yang terheran melihat semua ini.
“ Fika .... jujur aku pengen bilang.. kemarin aku emang sengaja gak sms kamu karena aku pengen ngetest kamu.. aku sayang aku cinta sama kamu Fik ... boleh gak aku menjadi seseorang yang berharga buat kamu ?? “ jelas jeki padaku.
“ kamu serius ?? “ aku tak percaya dengan ucapan Jeki ini bukan mimpi kan ?  aku spontan mengangangguk karena aku tau hatiku tak bisa berbohong.
Jeki tersenyum lalu memelukku. Aku tersenyum membalas pelukannya.
“ Fik....  ternyata benar.. Matahari pagi akan bersinar saat telah temukan kehangatannya... bulan akan terang saat gelap malam menyingkir... meski harus ku akui kau takan terganti tapi aku yakin Hujan di dalam hatiku akan indah saat aku temukan sebuah pelangi hadir di matamu dan saat itulah aku temukan kau kembali “ ucap Jeki yang menggenggam erat tanganku. Aku tersenyum dengan semua kata-kata yang di lontarkan nya barusan.
Aku mengerutkan jidadku dan mencubit pipi Jeki. Kami bahagia bersama kami bahagia dan kami percaya bahwa cinta sejati itu hadir di setiap kehidupan seseorang dan aku tau kau milikku. 

Senin, 20 Mei 2013

Kau Cintaku


Kau Cintaku

“Hai... ngapain disini ?? “ tanyaku pada Doni. Saat aku tau dia duduk sendiri di bawah pohon sekolah.
“ eh kamu Eva. Aku lagi ngadem kamu sendiri ?? “ jawabnya tanpa lupa menyertakan senyum manisnya.
“ aku tadi lewat, kebetulan aku lihat kamu disini yaudah aku samperin kamu. “
“ ow “ jawabnya singkat.
Kami terdiam. Terdiam cukup lama. Hanya suara angin yang terdengar. Entah kenapa saat aku di hadapannya, mulutku terkunci rapat tak dapat bercerita, meski hatiku ingin sekali bercerita.
“ Eva” panggilnya saat aku beranjak dari tempat dudukku.
“ iya Do ada apa ? “ tanyaku. Tangannya menggenggam tanganku aku hanya dapat melihat tanganku tergenggam oleh tangannya.
“ jangan pergi, temenin aku. Aku disini sendiri “ ucapnya
“ iya aku temenin kamu kok Do “ ucapku lalu kembali duduk disamping Doni.  Tangan Doni tetap menggenggam tangan ku. Jatungku seakan telah mau copot.
“ Ev... kamu ntar pulang sama siapa ?? “ tanya Doni.
“ biasa nunggu jemputan kamu sendiri ?? “
“ aku pulang sama kamu aja Va “
“ ha ?? degan ku ???”
“ aku bonceng deh “ ucapnya ngotot
“ iya deh iya nyenengin sahabat itu gak ribet.”

Saat pulang sekolah, aku pulang bersama Doni. Saat di tempat parkir  aku dan Doni bertemu Riska.
“ eh Kalian mau pulang ya ?? “ tanya Riska padaku dan Doni. Doni dan aku mengangguk.
“ em Eva kamu pulang sendiri gak apa-apa kan ?? soalnya mama ku pengen ketemu Doni “ Rengek Riska. Aku memandang kecewa Doni.
“ tapi aku mau “ ucap Doni tapi belum selesai Doni berbicara Riska sudah naik ke Montor Doni. Aku hanya tersenyum kecewa.
“ itu Eva aja bolehin “ ucap Ristika.
Doni  memeggang tanganku dan meminta maaf padaku. Aku hanya menjawab nya dengan senyuman. Kemudian mereka beranjak pergi meninggalkanku. Aku tertunduk dan mengambil ponsel di Tasku.

Sampai di Rumah, aku langsung masuk ke kamarku. Dan tidur, aku tak mau memikirkan kejadian saat pulang sekolah tadi. Tidurku sangat pulas dan perkiraanku benar aku telah lupa dengan kejadian tadi.
Aku keluar dari kamarku dan menemui kakak tiri ku dikamarnya. Belum aku masuk ke kamarnya suara musik aliran Rock sudah terdengar keras di telingaku.
“ kak anterin aku ke toko buku dong “ ucapku dengan mengecilkan Volume musik yang didengar kakakku.
“ sekarang dek “ tanya kakak ku mendekatiku. Aku mengangguk dan kakak ku mengambil kunci mobilnya. Aku dan kakak ku berangkat ke toko buku. Sampai di toko buku aku segera mencari buku yang aku cari karena aku tau kakak ku tak mau berlama-lama di toko buku. Alasannya dia pusing melihat banyak buku. Dan gak ada cewek cantik disini.
Setelah aku dapat buku yang aku cari aku segera membayarnya dan pulang. Sepanjang perjalanan aku memikirkan Doni. Sedang apa dia dirumah Riska dan kalian berdua ngapain.
“ woy dek ngelamun aja ?? “ ucap kakak ku yang menghancurkan lamunanku.
“ eh kak enggak kok “
“ habis ini kemana ?? kamu mau kakak belikan makan Bi inah kan sakit paling juga gak masak “  ajak kakak ku. Aku hanya menggelengkan kepalaku.
“ kamu sakit hati ya Ev. Kakak tau kok apa yang kamu rasakan, memang cinta itu gak harus memiliki tapi kamu juga harus memperjuangkannya “
“ tapi kak aku gak mau maksa Doni buat mencintai aku. “
“ kamu tau kan, kenapa harus patah hati ?? lupakan Doni anggap perasaan itu tak pernah singgah di hatimu “
Aku hanya mengangguk menuruti nasehat Kak Ivan. Mobil Kak Ivan berhenti di Restoran langganan keluarga ku. Aku turun dari mobil dan melihat mobil yang sepertinya aku mengenalnya. Dan dugaan ku tentang mobil itu benar, itu tadi mobil Doni. Doni sedang berduaan di Restoran ini dan dia bersama Riska, Tuhan aku harus bagaimana aku cemburu... Ucapku dalam hati.
“ kak kita bisa pindah resto “ tanyaku kecewa. Kak Ivan sepertinya tau apa yang ada di hadapan ku sekarang, dua insan yang memadu kasih di depan mataku. Kak Ivan mengangguk dan kita pergi ke Restoran lain.
Sampai di Restoran lain aku tak begitu menikmati makanan ku, pikiran dan angan ku masih melayang pada kejadian yang aku temui tadi.  Seusai makan aku langsung pulang ke Rumah. Kamarku ku kunci rapat-rapat. Aku tertidur dengan memeluk foto Doni.
Mama mengetuk pintu ku, aku terbangun dan membuka cepat pintu kamarku.
“ sayang Doni “ ucap mama sedih, aku yang belum 100 % tersadar dalam bangunku hanya tertegun. Mama mengeluarkan air matanya, dan itu semakin membuatku bingung.
“ ada apa ma ?? kenapa Doni ?? “ ucapku bingung. Mama hanya memeluk ku dan hal itu semakin membuatku tambah bingung.
“ Doni kecelakaan sayang “ ucap mama yang semakin erat memelukku, mendengar berita itu aku tak percaya aku melepaskan pelukanku dan menggelengkan kepalaku. Air mataku mulai terjatuh. Tanpa berfikir panjang aku berlari menuju Garasi mobilku dan langsung tancap gas ke Rumah sakit.
Di kamar UGD aku melihat sosok yang aku sayang terbaring lemah tak berdaya. Aku menghampiri Riska yang saat itu menangis.
“ ADA APA DENGAN DONI “ tanyaku dengan nada sedikit marah tapi lantang.
“ Don Don...ni kecelakaan Va, waktu dia nganter aku pulang “ ucap Riska dengan nada sedih tangisan nya semakin terisak-isak. Aku tak percaya. Aku memeggang pundak Riska dengan menangis.
“ INI SEMUA SALAH KAMU !! “ ucap ku dengan amarahku. Aku tertunduk dan menangis. Ibu Doni datang menghampiri aku dan Riska.
“ sayang, Eva ada apa dengan Doni ?? “ tanya Ibu Doni padaku, aku hanya menjawabnya dengan tangisanku.
“ Doni kecelakaan tante setelah pulang mengantar saya “ jelas Riska dengan tangisnya. Ibu Doni memelukku. Aku semakin tak kuasa menahan tangisku.
2 minggu sudah Doni terbaring lemah, dia tak bangun-bangun. Aku setia disampingnya sampai bolos sekolah. Aku tau aku akan ketinggalan pelajaranku tapi aku berat meninggalkan sosok Doni sendiri.
“ kamu gak capek nunggu Doni terusan biar aku gantiin kamu Ev “ ucap Riska yang malam itu datang. Aku menggelangkan kepalaku.
“ tapi “ bantah Riska. Aku berdiri dari tempat dudukku.
“ kamu yang buat Doni gini kan ?? mending kamu sekarang pergi Doni gak butuh kamu. Kamu ngerti !! “ ucapku dengan amarah ku yng saat itu memuncak. Riska pergi dengan tangisnya. aku kembali duduk dan memeggang tangan Doni.
“ Doni bangun, aku kangen kamu “ ucapku berulang kali dengan isak tangisku. Tangan Doni saat itupun bergerak, matanya terbuka dan menatapku mulutnya terbuka dan memanggil namaku.
“ Doni kamu  sadar ?? “ ucapku senang dan langsung aku memanggil dokter.  Seusai Doni diperiksa dokter aku menghampirinya dengan meneteskan Air mata bahagiaku.
“ hei kenapa kamu nangis ?? aku tidur terlalu lama ya “ ucapnya dengan mengusap air mataku aku memeggang tangan Doni erat dengan tersenyum simpul.
3 minggu Doni telah siuman aku melewati hari-hari di Rumah Sakit bersamanya. Dan pada akhirnya Doni mengajakku ke Pantai.
“ kamu belum sembuh sayang “ ucapku dengan mengelus rambutnya yang halus, Doni tersenyum dan memohon agar aku mau. Aku pun tak bisa menolak sahabat yang akhirnya menjadi kekasihku itu. Di Pantai aku dan Doni mengumbar kemesraan berfoto bersama dan bermain di Pantai. Sehari aku habiskan bersama Doni.
“ jangan pergi ya Eva “ ucap Doni yang saat itu memelukku.
“ janji “ balasku lalu memeluknya dengan erat.
Keesokan harinya. Aku terbangun dari tidurku dan langsung menuju rumah sakit. Tapi pagi itu menjadi pagi buruk bagiku. Pagi yang membuatku kacau. Ku temukan seseorang itu terbaring kaku tubuhnya dingin dan matanya tertutup rapat. Air mataku menetes melihat Doni terbaring saat itu. Aku tak percaya apa yang telah terjadi hari ini. Doni meninggalkan ku untuk selamanya.
“ DONIIIIIIIIIIII “ teriakku tak percaya bahwa Doni telah tiada.
Mama dan Ibu Doni mencoba menenangkanku. Tapi ini membuatku seperti terhempas dalam lautan dalam. Aku melihat Doni sekarang tertutup kain putih yang terbalut di tubuh dinginnya.
“ kamu yang bilang jangan pernah aku ninggalin kamu tapi kenapa kamu ninggalin aku, kamu jahat.. Tuhan apa Doni gak pantas buat aku kenapa harus selalu aku yang ditinggal “ ucapku saat memeluk Nisan Doni. Kak Ivan mencoba mengajakku pulang.
Di rumah foto Doni ku peluk erat. Aku masih melihat Doni  disampingku, senyum itu masih jelas aku melihatnya. Belaian tangan nyamasih aku rasakan.


Dear Doni...
Hai... kangen sama kamu..
Kangen sama cerita kamu
Kangen duduk di bawah pohon sekolah bersamamu
Kangen saat kamu cubit pipiku
Kangen saat kamu bilang aku ini cewek judes
Kangen foto sama kamu
Kangen pulang bareng kamu
Kangen saat ngerjain PR bareng kamu
Kangen berantem sama kamu
Kangen waktu kamu panggil aku sayang
Gimana kabar kamu disana ??
Aku selalu doakan yang terbaik buat kamu
Jangan selingkuh ya disana
Jangan naksir Bidadari disana
Kalau Tuhan ijinkan kita bersatu lagi
Aku bakalan jemput kamu
Tapi janji jangan tinggalin aku
I love you now and latter....
Doni Putra Yudadi

 Aku beranjak dari tempat duduk ku di bawah pohon yang sering diduduki Doni. Kini aku akan coba ikhlaskan kepergiannya karena dia sudah bahagia di Surga. Lelaki Ganteng, Putih ,tinggi dan humoris yang selalu aku sayang itu akan selalu aku sayang dan takan pernah ku lupakan.
“ Eva ... “ Riska pun memanggilku dan aku berlari kearahnya karena hari ini aku dan Riska akan ke makam Doni. Aku mengenangmu Don J

saya dan Blog saya

hai nama saya Sandian Yulva Harmi Saputri
pecinta Novel
Carpenter :) 
salam kenal :) 
dan selamat membaca Cerpen yang saya buat :)